Sabtu, 03 Maret 2012

SOP PEMBERIAN OKSIGEN

Prosedur Pemberian Oksigen


Pengertian    :
Merupakan prosedur pemenuhan kebutuhan oksigen dengan menggunakan alat bantu oksigen.
Pemberian oksigen pada klien dapat melalui tiga cara, yaitu: kateter nasal, kanula nasal dan masker oksigen.

Tujuan        :
  1. Memenuhi kebutuhan oksigen.
  2. Mencegah terjadi hipoksia.

Alat dan bahan:
  1. Tabung oksigen atau outlet oksigen sentral dengan flowmeter dan humidifier.
  2. Kateter nasal, kanula nasal atau masker.
  3. Vaselin / jely.

Prosedur        :
A. Menggunakan kateter nasal


  1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
  2. Cuci tangan
  3. Observasi humidifier dengan melihat jumlah air yang sdah disiapkan sesuai level yang telah ditetapkan.
  4. Atur aliran oksigen sesuai dengan kecepatan yang dibutuhkan, kemudian observasi humidifier pada tabung air dengan menunjukkan adanya gelembung air.
  5. Atur posisi dengan semi fowler.
  6. Ukur kateter nasal dimulai dari lubang telinga sampai ke hidung dan berikan tanda.
  7. Buka saluran udara dari flommeter oksigen.
  8. Berikan minyak pelumas (vaselin/jely).
  9. Masukkan ke dalam hidung sampai datas yang ditentukan.
  10. Lalukan pengecekan kateter apakah sudah masuk atau belum dengan menekan lidah pasien dengan menggunakan spatel (akan terlihat posisinya di bawah uvula).
  11. Fiksasi pada daerah hidung.
  12. Periksa kateter nasal setiap 6 – 8 jam.
  13. Kaji cuping hidung, septum, mukosa hidung serta periksa kecepatan aliran oksigen, rute pemberian dan respon pasien.
  14. Cuci tangan seterlah prosedur dilakukan.

B. Menggunakan kanula nasal


  1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
  2. Cuci tangan
  3. Observasi humidifier dengan melihat jumlah air yang sudah disiapkan sesuai level yang telah ditetapkan.
  4. Atur aliran oksigen sesuai dengan kecepatan yang dibutuhkan, kemudian observasi humidifier pada tabung air dengan menunjukkan adanya gelembung air.
  5. Pasang kanula nasal pada hidung dan atur pengikat untuk kenyamanan pasien.
  6. Periksa kanula nasal setiap 6 – 8 jam.
  7. Kaji cuping hidung, septum, mukosa hidung serta periksa kecepatan aliran oksigen, rute pemberian dan respon pasien.
  8. Cuci tangan seterlah prosedur dilakukan.


C.    Menggunakan masker oksigen

  1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
  2. Cuci tangan
  3. Atur posisi semi fowler.
  4. Observasi humidifier dengan melihat jumlah air yang sudah disiapkan sesuai level yang telah ditetapkan.
  5. Atur aliran oksigen sesuai dengan kecepatan yang dibutuhkan, kemudian observasi humidifier pada tabung air dengan menunjukkan adanya gelembung air.
  6. Tempatkan masker oksigen diatas mulut dan hidung pasien dan atur pengikat untuk kenyamanan pasien.
  7. Periksa kanula nasal setiap 6 – 8 jam.
  8. Kaji cuping hidung, septum, mukosa hidung serta periksa kecepatan aliran oksigen, rute pemberian dan respon pasien.
  9. Cuci tangan seterlah prosedur dilakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar