Jumat, 04 Januari 2013

RESUME HEMAPTOE + TB Paru

Anamnesa / keluhan utama :
Pasien mengeluh batuk berdarah, dada terasa perih

TTV : 
TD, RR, N, T .......kesadaran CM, GCS 456 , BB 40 Kg

Inspeksi :
Tampak batuk berdarah, merah segar, ± 600 cc, bergumpal-gumpal, KU lemah
Palpasi :
Taktil fremitus : getaran teraba simetris
Perkusi :
Sonor simetris
Auskultasi :
Vesikuler menurun di paru kanan
Foto thorax :
Gambaran infiltrat dikedua paru
Lab :
HB 10 gr%

Analisa Data

DATA
ETIOLOGI
PROBLEM

DS :
Pasien mengeluh batuk berdarah dan dada terasa perih
DO :
TTV :
TD..., RR..., N..., T ...,  kesadaran CM, GCS 456
Inspeksi :
Tampak batuk berdarah, merah segar, ± 600 cc, bergumpal-gumpal, KU lemah
Auskultasi :
Vesikuler menurun di paru kanan
Foto thorax :
Gambaran infiltrat dikedua paru

Batuk darah massif

Risti terjadinya obstruksi jalan napas

Rencana Interensi

Risti terjadinya obstruksi jalan napas B/D batuk darah massif, ditandai dengan :
DS :
Pasien mengeluh batuk berdarah dan dada terasa perih
DO :
TTV :
TD..., RR..., N..., T ...,  kesadaran CM, GCS 456
Inspeksi :
Tampak batuk berdarah, merah segar, ± 600 cc, bergumpal-gumpal, KU lemah
Auskultasi :
Vesikuler menurun di paru kanan
Foto thorax :
Gambaran infiltrat dikedua paru

Tujuan :
Dalam waktu ..x 24 jam setelah dilakukan tindakan keperawatan risti obstruksi jalan napas tidak terjadi
Kreteria Hasil :
Pasien tidak mengeluh batuk berdarah
Tidak ada tanda-tanda terjadinya obstuksi jalan napas
Tidak terjadi syok hemorragis
TTV dalam batas normal, kesadaran CM, GCS 456
Auskultasi : vesikuler simetris
Lab : HB > 10 gr%

Intervensi       :
1.      Tenangkan pasien
2.      Awasi adanya tanda-tanda obstruksi jalan napas,
3.      Kaji status pernapasan dan kemampuan batuk
4.      Ukur TTV & observasi tingkat kesadaran
5.      Observasi terjadinya tanda-tanda shok hemorragis
6.      Atur posisi trendelenberg miring kesisi paru yang sakit
7.      Jelaskan penyebab batuk darah
8.      Anjurkan bedrest total di tempat tidur
9.      Lakukan kompres es
10.  Bersihkan darah dari mulut, k/p ganti baju dan sepray
11.  Kolaborasi medis :
·      Pemberian cairan parenteral
·      Pemberian obat antikoagulan
·      Pemberian obat untuk menekan batuk


Implementasi :

1.      Menenangkan pasien
2.      Mengawasi adanya tanda-tanda obstruksi jalan napas/apnea (tidak ada pergerakan dada, tidak ada hembusan udara pada hidung),  bila terjadi apnea segera lakukan suction untuk mengeluarkan bekuan darah yang menyumbat jalan napas
3.      Mengkaji status pernapasan dan kemampuan batuk
4.      Mengukur TTV & mengobservasi tingkat kesadaran
5.      Mengobservasi terjadinya tanda-tanda shok hemorragis : ( perubahan TTV, akral dingin, pucat, gelisah, disorientasi, penurunan tingkat kesadaran )
6.      Mengatur posisi : trendelendberg miring kesisi kanan ketika batuk berdarah
7.      Menjelaskan penyebab batuk darah
8.      Menganjurkan bedrest total di tempat tidur dengan posisi tidur terlentang tanpa bantal dan bagian kaki ditinggikan saat tidak batuk berdarah, posisikan trendelenberl lagi bila batuk darah berulang
9.      Melakukankan kompres es di daerah dada
10.  Membersihkan darah dari mulut, k/p ganti baju dan sepray
11.  Kolaborasi medis :
·      Memberikan cairan parenteral : IVFD RL drip Adona 1 amp/kolp 20 tpm
·      Memberikan obat antikoagulan : Kalnex/Asam Traxenamat 1 amp iv
·      Memberikan obat untuk menekan batuk : Codein tab 10-20 mg oral

Evaluasi/catatan perkembangan

S :
Pasien mengatakan masih mengeluh batuk darah tapi darah yang keluar tidak sebanyak kemarin, rasa perih didada sudah berkurang

O :
Pasien terlihat lebih tenang, tidak tampak sesak napas
Tampak masih mengeluarkan bercak/bekuan darah ketika batuk
TTV : TD..., RR..., N..., T...saturasi O2....
Kesadaran CM, GCS 456
Tidak ada tanda-tanda obstruksi jalan napas atau kesulitan bernapas  

A :
Masalah risti obstruksi jalan napas teratasi sebagian

P :
Lanjutkan intervensi NO : 3, 5, 7, 8, 9, 11
·      Awasi kemungkinan terjadi batuk darah kembali
·      Lab : cek Hb, sputum BTA SPS
·      Rad : foto thorak ulang
·      Pemberian transfusi darah