Rabu, 28 November 2012

RESUME PNEUMOTHORAX …….. > 20%



RESUME PNEUMOTHORAX   …….. > 20%

Data Fokus

Anamnesa :
Pasien mengeluh sesak napas, timbul mendadak, semakin lama semakin sesak, nyeri dada seperti tertusuk saat bernapas
TTV : 
TD, RR 40 x/m, N, T .......kesadaran CM, GCS 456
Inspeksi :
Tampak sesak napas dan nyeri dada saat bernapas
Keringat dingin, tampak gelisah
Bentuk dada (D/S) lebih cembung
Pergerakan dada (D/S) saat bernapas tertinggal
Palpasi :
Taktil fremitus : tidak teraba getaran pada paru (D/S)
Perkusi :
Hipersonor pada sisi paru (D/S)
Auskultasi :
Tidak terdengar suara napas pada sisi paru (D/S)
Foto thorax :
Tampak gambaran warna lebih hitam dengan batas tegas pada sisi paru (D/S), paru tampak kolaps

Rencana Interensi

Pola napas tidak efektif B/D ekspansi paru yang tidak maksimal akibat adanya akumulasi udara di dalam rongga pleura, ditandai dengan :
DS :
Pasien mengeluh sesak napas, timbul mendadak, semakin lama semakin sesak, nyeri dada seperti tertusuk saat bernapas
DO :
TTV :
TD, RR 40 x/m, N, T .......kesadaran CM, GCS 456
Inspeksi :
Tampak sesak napas dan nyeri dada saat bernapas
Keringat dingin, tampak gelisah
Bentuk dada (D/S) lebih cembung
Pergerakan dada (D/S) saat bernapas tertinggal
Palpasi : Taktil fremitus : tidak teraba getaran pada paru (D/S)
Perkusi : Hipersonor pada sisi paru (D/S)
Auskultasi : Tidak terdengar suara napas pada sisi paru (D/S)
Foto thorax : Tampak gambaran warna lebih hitam dengan batas tegas pada sisi paru (D/S), paru tampak kolaps

Tujuan :
Dalam waktu ... x 24 jam setelah dilakukan tindakan keperawatan pola napas kembali efektif

Kreteria Hasil :
TTV dalam batas normal
Pasien tidak sesak napas
Bentuk dada (D/S) simetris
Pergerakan dada (D/S) simetris
Taktil fremitus : teraba getaran simetris
Perkusi : sonor simetris
Auskultasi : vesikuler simetris
Foto thorax : Tidak tampak gambaran pneumothorax, paru ekspansi

Intervensi       :
Kaji status pernapasan
Ukur TTV
Observasi tingkat kesadaran
Atur posisi : fowler/semi fowler/fowler yang dirasakan lebih nyaman
Jelaskan penyebab sesak napas
Kolaborasi medis :
Pemberian oksigen
Tindakan pemasangan WSD

Implementasi :

Mengkaji status pernapasan (frekuensi, kedalaman, pola napas, saturasi oksigen,  dLL.....)
Mengukur TTV tiap .....menit/jam
Mengobservasi tingkat kesadaran dan keluhan sesak napas
Mengatur posisi : fowler/semi fowler/ yang dirasakan lebih nyaman
Menjelaskan penyebab sesak napas dengan bahasa yang bisa dimengerti
Kolaborasi medis :
Pemberian oksigen : .....lpm
Tindakan pemasangan WSD ( Menyiapkan alat, pasien, kamar tindakan, lingkungan, membantu pelaksanaan dan observasi post tindakan )


Evaluasi

S :
Pasien mengatakan keluhan sesak napas sudah berkurang, bernapas lebih ringan, tidak nyeri dada saat bernapas
O :
TTV : TD, RR 24 x/m, N, T
Kesadaran CM
Tampak sesak napas sudah berkurang
Tidak berkeringat dingin, terlihat lebih tenang
Bentuk dada (D/S) simetris
Pergerakan dada (D/S) simetris
Taktil fremitus : teraba getaran (D/S)
Perkusi : sonor (D/S)
Auskultasi : vesikuler mulai terdengar (D/S)
Terpasang selang WSD di IC ... & ... mid axila terhubung dengan botol WSD
Tampak luka sepanjang 1 cm dengan jahitan matras mengelilingi selang WSD ditutup kasa
Tampak undulasi masih tinggi pada selang
Terlihat gelembung udara keluar dari ujung selang dalam botol WSD saat pasien bernapas/batuk

A :
Masalah pola napas tidak efektif teratasi sebagian
Risti infeksi dengan faktor risiko Terpasang selang WSD di IC ... & ... mid axila
Tampak luka sepanjang ±1 cm dengan jahitan matras mengelilingi selang WSD

P :
Lanjutkan intervensi NO ; 1,2,3,4,6
Lakukan dressing/perawatan WSD
Observasi ekspansi/pengembangan paru
Atur posisi : tidak miring kesisi yang terpasang selang WSD
Kolaborasi : cek foto thoraks AP/Lat post WSD









Tidak ada komentar:

Posting Komentar