Kamis, 30 Juni 2011

SAP BERJALAN DENGAN TONGKAT

SATUAN ACARA PENYULUHAN
BERJALAN DENGAN TONGKAT

Topik                           : Berjalan Dengan Tongkat
Pokok Bahasan            : Pengertian, tujuan, fungsi, indikasi, manfaat dan cara berjalan dengan menggunakan tongkat.
Waktu                          : 30 menit
Tempat             : 
Tujuan Umum        :Setelah diberikan penyuluhan, peserta dapat memahami dengan baik tentang Pengertian, tujuan, fungsi, indikasi, manfaat dan cara berjalan dengan menggunakan tongkat.
Tujuan Khusus : Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan peserta dapat :
·                     Menyebutkan pengertian berjalan dengan tongkat
·                     Menyebutkan tujuan, fungsi dan indikasi penggunaan tongkat
·                     Menyebutkan cara berjalan dengan menggunakan tongkat
Sasaran                        :   Klien dan keluarga yang dirawat di ruang kenanga/ortopedi RSUD Ulin Banjarmasin
Media                          : Leflet, flip chart. LCD
Kegiatan Penyuluhan
Waktu

Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Peserta
5 menit
Pembukaan
Mengucapkan salam
Memperkenalkan diri, menjelaskan tujuan penyuluhan, mengkaji pengetahuan peserta penyuluhan tentang Alat Bantu Berjalan
Menjawab salam, memperhatikan, mendengarkan, menjawab pertanyaan.
20 menit

Penyajian
Menjelaskan tentang pengertian, tujuan, fungsi, indikasi, manfaat dan cara berjalan dengan menggunakan tongkat.
Mendengarkan dan memperhatikan serta memberikan pertanyaan.
5 menit
Penutup
Membuat kesimpulan, memberikan pertanyaan dan memberikan pujian atas jawaban yang telah diungkapkan.
Mengucapkan salam
Mendengarkan, menjawab pertanyaan dan memberi komentar serta menjawab salam
Evaluasi :
Peserta penyuluhan mampu menyebutkan kembali tentang :
·         Pengertian berjalan dengan tongkat
·         Tujuan, fungsi dan indikasi penggunaan tongkat
·         Cara berjalan dengan menggunakan tongkat









 



ALAT BANTU BERJALAN (  KRUK )

 

A. Pengertian.
Kruk yaitu tongkat / alat bantu untuk berjalan, biasanya digunakan secara ber-pasangan yang diciptakan untuk mengatur keseimbangan pada saat akan berjalan.
B. Tujuan
  1. Meningkatkan kekuatan otot, pergerakan sendi dan kemampuan   mobilisasi
  2. Menurunkan resiko komplikasi dari mobilisasi
  3. Menurunkan ketergantungan pasien dan orang lain
  4. Meningkatkan rasa percaya diri klien
C. Fungsi
  1. Sebagai alat Bantu berjalan.
  2. Mengatur / memberi keseimbangan waktu berjalan.
  3. Membantu menyokong sebagian berat badan.
D. Indikasi
  1. Pasien dengan fraktur ekstremitas bawah.
  2. Pasien dengan postop amputasi ekstremitas bawah.
  3. Pasien dengan kelemahan kaki / post stroke.
E. Kontra Indikasi
  1. Penderita demam dengan suhu tubuh lebih dari 37o C.
  2. Penderita dalam keadaan bedrest.
  3. Penderita dengan post op.
F. Manfaat
  1. Memelihara dan mengembalikan fungsi otot.
  2. Mencegah kelainan bentuk, seperti kaki menjadi bengkok.
  3. Memelihara dan meningkatkan kekuatan otot.
  4. Mencegah komplikasi, seperti otot mengecil dan kekakuan sendi.
G. Hal-hal yang Harus diperhatikan
  1. Perawat / keluarga harus memperhatikan ketika klien akan menggunakan kruk.
  2. Monitor klien saat memeriksa penggunaan kruk & observasi untuk beberapa saat sampai problem hilang.
  3. Perhatikan kondisi klien saat mulai berjalan.
  4. Sebelum digunakan, cek dahulu kruk untuk persiapan.
  5. Perhatikan lingkungan sekitar.
  6. Gunakan WC duduk untuk buang air besar.
  7. Bila tidak ada WC duduk, gunakan wc biasa dengan kursi yang tengahnya diberi lubang.
  8. Jaga keseimbangan tubuh.
H. Tehnik Pengunaan Tongkat
1. Tehnik Turun Tangga
a.       Pindahkan BB pada kaki yang tidak sakit.
b.      Letakkan kruk pada anak tangga dan mulai untuk memindahkan BB pada  kruk. Gerakkan kaki yang sakit ke depan
c.       Luruskan kaki yang tidak sakit pada anak tangga dengan kruk.
2.  Tehnik Naik Tangga
a.       Pindahkan berat badan pada kruk.
b.      Julurkan tungkai yang tidak sakit antara kruk dari anak tangga.
c.       Pindahkan berat badan dari kruk ke tungkai yang tidak sakit.
d.      Luruskan kaki yang tidak sakit pada anak tangga dengan kruk.
      3.   Tehnik Duduk
a.       Klien diposisi pada tengah depan kursi dengan aspek posterior kaki        menyentuh kursi.
b.      Memberi metode yang aman untuk duduk dan bangun dari kursi.
c.       Klien memegang kedua kruk dengan tangan berlawanan dengan           tungkai yang sakit.
d.      Bila kedua tungkai sakit, kruk ditahan, pegang pada tangan klien yang lebih kuat.
 4.  Tehnik Naik Kendaraan
Tubuh dirapatkan ke mobil, kemudian pegang bagian atas pintu, bokong diangkat kemudian naikkan kaki yang sakit.
       5.  Gaya berjalan 4 titik tumpu
a.       Langkahkan kruk sebelah kanan kedepan
b.      Langkahkan kaki sebelah kiri kedepan
c.       Langkahkan kruk sebelah kiri kedepan
d.      Langkahkan kaki sebelah kanan kedepan
 6.  Gaya Berjalan 3 titik
a.       Kedua kayu penopang dan kaki yang tidak boleh menyangga dimajukan, kemudian menyusul kaki yang sehat.
b.      Kedua kayu penopang lalu segera dipindahkan kemuka lagi dan pola tadi diulang lagi
       7.  Gaya berjalan 2 titik
a.       Kruk sebelah kiri dan kaki kanan maju bersama-sama
b.      Kruk sebelah kanan dan kaki kiri maju bersama-sama.
      8.  Full Weight Bearing
Berjalan normal, penggunaan alat penyangga di kurangi, lambat laun           akhirnya dihilangkan
      9.  Partial Weight Bearing
a.       Dua tangan/ dua tongkat beserta satu tungkai lemah maju serentak.
b.      Tungkai yang sehat melangkah maju dengan berat tubuh bertumpu pada kedua tangan/tongkat serta sebagian bertumpu pada kaki yang lemah
     10.  Non weight Bearing
a.       Dua tangan/ dua tungkai yang sakit maju serentak, posisi tungkai  yang lemah diangkat bergantung kearah depan
b.      Tungkai yang sehat melangkah maju dengan berat tubuh bertumpu pada kedua tangan/tongkat
     11.  Swing To Gait
a.       Langkahkan kedua kruk bersama-sama.
b.      Kedua kaki diangkat dan diayunkan maju sampai pada garis yang menghubungkan kedua tangan atau ujung kruk.
     12.  Swing through Gait
a.       Langkahkan kedua kruk bersama-sama.
b.      Kedua kaki diangkat, diayunkan melewati garis yang  menghubungkan kedua tangan atau ujung kruk.



DAFTAR PUSTAKA




































Tidak ada komentar:

Posting Komentar