Sabtu, 04 Juni 2011

NEBULIZER

NEBULIZER

Jenis dan Model Nebulizer

DEFINISI
  • Adalah alat yang digunakan untuk merubah obat dari bentuk cair ke bentuk partikel aerosol.bentuk aerosol ini sangat bermanfaat apabila dihirup atau dikumpulkan dalam organ paru. Efek dari pengobatan ini adalah untuk mengembalikan kondisi spasme bronkus.
  • Adalah alat medis yang digunakan untuk memberikan cairan obat dalam bentuk uap/ aerosol ke dalam saluran pernafasan.
  • Alat dengan mesin tekanan udara yang membantu untuk pengobatan asma dalam bentuk uap/ aerosol basah. Terdiri dari tutup, “ mouthpiece” yang dihubungkan dengan suatu bagian atau masker, pipa plastik yang dihubungkan ke mesin tekanan udara.


JENIS NEBULIZER
  • “Disposible nebulizer”, sangat ideal apabila digunakan dalam situasi kegawatdaruratan/ ruang gawat darurat atau di rumah sakit dengan perawatan jangka pendek. Apabila nebulizer di tempatkan di rumah daapt digunakan beberapa kali lebih dari satu kali, apabila dibersihkan setelah digunakan. Dan dapat terus dipakai sampai dengan 2 minggu apabila dibersihkan secara teratur.
    Daapt digunakan oleh orangtua, babysitter, saat bepergian, sekolah, atau untuk persediaan apabila terjadi suatu serangan.

  • “Re-usable nebulizer” , dapat digunakan lebih lama sampai kurang lebih 6 bulan. Keuntungan lebih dari nebulizer jenis ini adalah desainnya yang lebih komplek dan dapat menawarkan suatu perawatan dengan efektivitas yang ditingkatkan dari dosis pengobatan. Keuntungan kedua adalah dapt direbus untuk proses desinfeksi.
    Digunakan untuk terapi setiap hari.


MODEL-MODEL NEBULIZER
  • Nebulizer dengan penekan udara ( Nebulizer compressors ), memberikan tekanan udara dari pipa ke tutup ( cup ) yang berisi obat cair. Kekuatan dari tekanan udara akan memecah cairan ke dalam bentuk partikel- partikel uap kecil yang daapt dihirup secara dalam ke saluran pernafasan.
  • Nebulizer ultrasonik ( ultrasonic nebulizer), menggunakan gelombang ultrasound, untuk secara perlahan merubah dari bentuk obat cair ( catatan: pulmicort tidak dapat digunakan pada sebagian nebulizer ultrasonic) ke bentu uap/ aerosol basah.
  • Nebulizer generasi baru ( A new generation of nebulizer) digunakan tanpa menggunakan tekanan udara maupun ultrasound. Alat ini sangat kecil, dioperasikan dengan menggunakan baterai, dan tidak berisik.

esday,Jun16,

Cara Merawat Nebulizer

cara merawat Nebulizer

Cara Merawat Nebulizer
  1. Setelah digunakan / sehabis dipakai
    • Lepaskan masker atau mouthpiece dan juga bagian yang berbentuk T” dari tutup. Pindahkan pipa atau selang dan rapikan disekitarnya. Selang atau pipa tidak boleh dicuci atau dibilas Bilas masker atau mouthpiece dan bagian penghubung dengan air hangat yang mengalir selama 30 detik. Gunakan air yang telah direbus atau air steril untuk membilas apabila memungkinkan
    • Keringkan masker atau mouthpiece dengan kertas tissue atau diangin-anginkan.
    • Rangkai kembali bagian-bagian tersebut seperti semula dan sambungkan ke kompresor
    • Nyalakan mesin selama 10 – 20 detik untuk mengeringkan bagian dalam dari nebulizer.
    • Lepas kembali selang dari pipa kompresor. Masukkan nebulizer ke dalam tas plastic tertutup.

  1. Satu kali sehari
    • Lepaskan masker atau mouthpiece dan juga bagian yang berbentuk T” dari tutup. Pindahkan pipa atau selang dan rapikan disekitarnya. Selang atau pipa tidak boleh dicuci atau dibilas
    • Cuci masker atau mouthpiece dan bagian penghubung atau penyambung dengan air mengalir atau sabun cuci dan air hangat.
    • Bilas dengan disemprot air selama 30 detik. Gunakan dengan air yang telah direbus atau air steril bila memungkinkan
    • Keringkan masker atau mouthpiece dengan kertas tissue atau diangin-anginkan.
    • Rangkai kembali bagian-bagian tersebut seperti semula dan sambungkan ke kompresor
    • Nyalakan mesin selama 10 – 20 detik untuk mengeringkan bagian dalam dari nebulizer.
    • Lepas kembali selang dari pipa kompresor. Masukkan nebulizer ke dalam tas plastic tertutup.

  1. Satu kali atau dua kali dalam seminggu
    • Lepaskan masker atau mouthpiece dan juga bagian yang berbentuk T” dari tutup. Pindahkan pipa atau selang dan rapikan disekitarnya. Selang atau pipa tidak boleh dicuci atau dibilas Cuci masker atau mouthpiece dan bagian penghubung atau penyambung dengan air mengalir atau sabun cuci dan air hangat.
    • Bilas dengan disemprot air selama 30 detik.
    • Rendam selama 30 menit dalam cairan cuka dan air matang 1 : 2, dan cairan tersebut sekali pakai.
    • Bilas bagian-bagian nebulizer dan juga spuit obat dengan air hangat yang dialirkan untuk 1 menit. Gunakan air matang atau air steril bila memungkinkan.
    • Keringkan masker atau mouthpiece dengan kertas tissue atau diangin-anginkan.
    • Rangkai kembali bagian-bagian tersebut seperti semula dan sambungkan ke kompresor
    • Nyalakan mesin selama 10 – 20 detik untuk mengeringkan bagian dalam dari nebulizer.
    • Lepas kembali selang dari pipa kompresor. Masukkan nebulizer ke dalam tas plastic tertutup.
    • Bersihkan permukaan mesin kompresor dengan kain lembab, kain dibasahi sabun, atau spons. Bisa juga dengan alcohol atau desinfektan. Jangan pernah meletakkan mesin kompresor udara dalam air.











































NEBULEZER
DEFINISI
 Adalah alat yang digunakan   untuk merubah obat dari bentuk cair ke bentuk partikel aerosol.bentuk aerosol ini sangat bermanfaat apabila dihirup atau dikumpulkan dalam organ paru. Efek dari pengobatan ini adalah untuk mengembalikan kondisi spasme bronkus.
 Adalah alat medis yang digunakan* untuk memberikan cairan obat dalam bentuk uap/ aerosol ke dalam saluran pernafasan.
* Alat dengan mesin tekanan udara yang membantu untuk pengobatan asma dalam bentuk uap/ aerosol basah. Terdiri dari tutup, “ mouthpiece” yang dihubungkan dengan suatu bagian atau masker, pipa plastik yang dihubungkan ke mesin tekanan udara.

B. JENIS NEBULIZER
* “Disposible nebulizer”, sangat ideal apabila digunakan dalam situasi kegawatdaruratan/ ruang gawat darurat atau di rumah sakit dengan perawatan jangka pendek. Apabila nebulizer di tempatkan di rumah daapt digunakan beberapa kali lebih dari satu kali , apabila dibersihkan setelah digunakan. Dan dapat terus dipakai sampai dengan 2 minggu apabila dibersihkan secara teratur.
Daapt digunakan oleh orangtua, babysitter, saat bepergian, sekolah, atau untuk persediaan apabila terjadi suatu serangan.

 “Re-usable nebulizer” , dapat digunakan* lebih lama sampai kurang lebih 6 bulan. Keuntungan lebih dari nebulizer jenis ini adalah desainnya yang lebih komplek dan dapat menawarkan suatu perawatan dengan efektivitas yang ditingkatkan dari dosis pengobatan. Keuntungan kedua adalah dapt direbus untuk proses desinfeksi.
Digunakan untuk terapi setiap hari

C. MODEL-MODEL NEBULIZER
 Nebulizer dengan penekan udara ( Nebulizer compressors ),* memberikan tekanan udara dari pipa ke tutup ( cup ) yang berisi obat cair. Kekuatan dari tekanan udara akan memecah cairan ke dalam bentuk partikel- partikel uap kecil yang daapt dihirup secara dalam ke saluran pernafasan.
 Nebulizer ultrasonik ( ultrasonic nebulizer),* menggunakan gelombang ultrasound, untuk secara perlahan merubah dari bentuk obat cair ( catatan: pulmicort tidak dapat digunakan pada sebagian nebulizer ultrasonic) ke bentu uap/ aerosol basah.
* Nebulizer generasi baru ( A new generation of nebulizer)digunakan tanpa menggunakan tekanan udara maupun ultrasound. Alqat ini sangat kecil, dioperasikan dengan menggunakan baterai, dan tidak berisik.

D. INDIKASI DARI PERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN NEBULIZER.

 Rasa* tertekan di dada
 Peningkatan produksi secret.*
 Pneumonia (* kongesti) dan atau atelektasis.

E. KONTRAINDIKASI PERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN NEBULIZER.
 Tekanan darah tinggi ( autonomic* hiperrefleksia)
 Nadi yang meningkat/ takikardia*
 Riwayat* reaksi yang tidak baik dari pengobatan.

F. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK TERAPI PERNAPASAN DENGAN NEBULIZER.
 Nebulizer.*
* Tabung tekanan udara (untuk menjalankan nebulizer)
 Selang oksigen.*
* Obat-obatan untuk pernapasan.
 Nacl.*

G. KERUSAKAN/ KOMPLIKASI-KOMPLIKASI
 Henti nafas.
*
 Dosis yang kurang tepat
* karena kurang tepat dalam menggunakan alat ataupun tekniknya.
* Kurang dalam pemberian obat karena malfungsi dari alat tsb.
* Pemberian dosis tinggi dari beta agonis akan menyebabkan efek yang tidak baik pada system sekunder penyerapan dari obat tsb. Hipokalemia dan atrial atau ventricular disritmia dapat ditemui pada pasien dengan kelebihan dosis.
 Spasme bronkus atau iritasi pada saluran
* pernapasan
 Alat aerosol atau adapter yang digunakan
* dan teknik penggunaan dapat mempengaruhi penampilan karakter dari ventilator terhadap sensitifitas system alarm.
 
Penambahan gas pada circuit* ventilator dari nebulizer dapat meningkatkan volume, aliran dan tekanan puncak saluran udara.
 Penambahan gas pada ventilator dari
* nebulizer juga dapat menyebabkan kipas ventilator tidak berjalan selama proses nebulasi.





H. PROSEDUR PERAWATAN DENGAN NEBULIZER
1. Letakkan kompresor udara pada permukaan yang mendukung untuk beratnya. Lepaskan selang dari kompresor .
2. sebelum melakukan perawatan ini, cuci tangan terlebih dahulu dengan subun kemudian keringkan.
3. hati-hati dalam menghitung pengobatan secara tepat sesuai dengan perintah dan letakkan dalam tutup nebulizer.
4. pasang/ gunakan tutup nebulizer dan masker atau sungkup.
5. Hubungkan pipa ke kompresor aerosol dan tutup nebulizer.
6. nyalakan kompresor untuk memastikan alat tersebut bekerja dengan baik.
7. duduk dalam posisi tegak baik dalam pangkuan atau kursi.
8. apabila menggunakan masker, letakkan dalam posisi yang tepat dan nyaman pada bagian wajah.
9. apabila menggunakan (mouthpiece) letakkan secara tepat antara gigi dan lidah.
10. bernafaslah secara normal lewat mulut. Secara periodic ambil nafas dalam dan tahan selama 2 sampai 3 detik sebelum melepaskan nafas.
11. lanjutkan perawatan ini sampai obat habis ( antara 9 sampai 10 menit).
12. apabila pasien merasa pusing atau gelisah, hentikan perawatan dan istirahat selama kurang lebih 5 menit..


I. PERAWATAN NEBULIZER
1. Setelah digunakan / sehabis dipakai
* Lepaskan masker atau mouthpiece dan juga bagian yang berbentuk T” dari tutup. Pindahkan pipa atau selang dan rapikan disekitarnya. Selang atau pipa tidak boleh dicuci atau dibilas Bilas masker atau mouthpiece dan bagian penghubung dengan air hangat yang mengalir selama 30 detik. Gunakan air yang telah direbus atau air steril untuk membilas apabila memungkinkan
 Keringkan masker atau mouthpiece dengan kertas tissue
* atau diangin-anginkan.
 Rangkai kembali bagian-bagian tersebut
* seperti semula dan sambungkan ke kompresor
 Nyalakan mesin selama 10
* – 20 detik untuk mengeringkan bagian dalam dari nebulizer.
 Lepas
* kembali selang dari pipa kompresor. Masukkan nebulizer ke dalam tas plastic tertutup


2. Satu kali sehari
 Lepaskan masker
* atau mouthpiece dan juga bagian yang berbentuk T” dari tutup. Pindahkan pipa atau selang dan rapikan disekitarnya. Selang atau pipa tidak boleh dicuci atau dibilas
 Cuci masker atau mouthpiece dan bagian
* penghubung atau penyambung dengan air mengalir atau sabun cuci dan air hangat.
 Bilas dengan disemprot air selama 30 detik. Gunakan dengan
* air yang telah direbus atau air steril bila memungkinkan
o Keringkan masker atau mouthpiece dengan kertas tissue atau diangin-anginkan.
o Rangkai kembali bagian-bagian tersebut seperti semula dan sambungkan ke kompresor
o Nyalakan mesin selama 10 – 20 detik untuk mengeringkan bagian dalam dari nebulizer.
o Lepas kembali selang dari pipa kompresor. Masukkan nebulizer ke dalam tas plastic tertutup

3. Satu kali atau dua kali dalam seminggu
 Lepaskan masker atau
* mouthpiece dan juga bagian yang berbentuk T” dari tutup. Pindahkan pipa atau selang dan rapikan disekitarnya. Selang atau pipa tidak boleh dicuci atau dibilas Cuci masker atau mouthpiece dan bagian penghubung atau penyambung dengan air mengalir atau sabun cuci dan air hangat.
* Bilas dengan disemprot air selama 30 detik
 Rendam selama 30 menit
* dalam cairan cuka dan air matang 1 : 2, dan cairan tersebut sekali pakai.
 Bilas bagian-bagian nebulizer
* dan juga spuit obat dengan air hangat yang dialirkan untuk 1 menit. Gunakan air matang atau air steril bila memungkinkan.
o Keringkan masker atau mouthpiece dengan kertas tissue atau diangin-anginkan.
o Rangkai kembali bagian-bagian tersebut seperti semula dan sambungkan ke kompresor
o Nyalakan mesin selama 10 – 20 detik untuk mengeringkan bagian dalam dari nebulizer.
o Lepas kembali selang dari pipa kompresor. Masukkan nebulizer ke dalam tas plastic tertutup
 Bersihkan permukaan mesin kompresor dengan
* kain lembab, kain dibasahi sabun, atau spons. Bisa juga dengan alcohol atau desinfektan. Jangan pernah meletakkan mesin kompresor udara dalam air.

J. PERAWATAN SECARA UMUM
a. Tutup kompresor dengan menggunakan penutup yang bersih. Jaga agar tetap kering dengan menyeka dengan kain bersih dan lembab.
b. Jangan meletakkan kompresor udara di lantai.
c. Periksa filter kompresor udara secara langsung.
d. Obat-obatan harus diletakkan pada tempat yang kering dan dingin. Periksa beberapa kali. Apabila terjadi perubahan warna atau menjadi kristal, segera buang dang anti dengan obat yang baru.




























NEBULIZER
Beberapa pasien, terutama pasien yang keadaan umumnya
berat, di rumah sakit, talc dapat menggunakan MDI dengan
efektif. Pada pasien-pasien ini seringkali harus dipakai alat nebu-
lizer untuk terapi inhalasi.
Dalam praktek, 2 macam nebulizer yang sering digunakan:
nebulizer dengan tenaga gas/udara bertekanan (gambar 2), dan
nebulizer ultrasonik (gambar 3).
Gambar 2. Nebulizer dengan tenaga pendorong gas/udara bertekanan.
Gambar 3. Nebulizer ultrasonik. Konstruksi lain tanpa cairan medium
kontak.
Biaya terapi inhalasi dengan bantuan alat ini agaknya lebih
mahal dari MDI, karena alatnya sendiri lebih kompleks dan
mahal, dan biasanya diperlukan supervisi profesional untuk
menyiapkan larutan obat dan mengawasi pasien selama terapi
inhalasi.
Jenis-jenis aerosol dalam terapi inhalasi pada penyakit paru
obstruktif dapat berupa air (bland
aerosol),
larutan garam,
mukolitik, bronkodilator, natrium kromoglikat, kortikosteroid


AEROSOL AIR, LARUTAN GARAM, DETERJEN
DAN ANTIBUSA.
Uap air atau kabut mengandung lebih banyak air per unit
volume daripada udara yang dilembabklan. Dengan alasan ini
aerosol air atau larutan garam digunakan untuk tujuan
mengencerkan sekret dan memperbaiki transpor mukosilier.
Eksperimen telah membuktikan bahwa udara kering melambat-
kan bersihan mukosiler, sehingga banyak dokter yang percaya
kegunaan aerosol air dan larutan garam.
Belum ada literatur yang menunjukkan kegunaan aerosol-
aerosol ini secara objektif. Bila aerosol-aerosol ini diberikan
pada pasien asma harus lebih berhati-hati, karena inhalasi dari
iritan-iritan yang tida khas, seperti uap air dingin, dapat me-
nyebabkan spasme bronkus. Bronkokonstriksi ini dapat terjadi
sekunder dari refleks yang berawal pada berbagai tempat di jalan
napas, termasuk hidung.
Kegunaan erosol berisi deterjen dalam pengobatan pasien
paru-paru belum terbukti. Aerosol ini telah digunakan bertahun-
tahun dengan tujuan menaikkan hidrasi dari sputum dan
meningkatkan pengeluaran sekret dengan batuk. Lebih lanjut,
dengan menstabilkan butir-butir air, deterjen meningkatkan
penyebarannya sepanjang percabangan bronkus. Deterjen
seperti gliserin (5%), propilen glikol (5%), natrium 2-etil heksanol
sulfat dapat mengurangi viskositas sputum dengan jalan me-
nurunkan tegangan permukaan, tapi tak ada efek mukolitik yang
bermakna, dan tidak ada bukti perbaikan faal paru atau aktifitas
mukosilier.
Alkohol dan oktil alkohol pernah digunakan sebagai bahan
anti busa dalam pengobatan edemna paru, akan tetapi efekti-
fitasnya masih kontroversial.

MUKOLOTIK
Bahan-bahan ini dipakai untuk mengubah sifat fisik dari
sekresi bronkial dengan tujuan memobilisasi lebih efektif. Tetapi
tak ada bukti objektif efek positif pada bersihan mukosilier atau
faal paru pada pasien-pasien dengan bronkitis kronik dan emfi-
sema
(2)
.
Mukolitik dapat menyebabkan edema bronkus dan spasme
bronkus bersamaan pada saat mengencerkan sekret. Biasanya
dianjurkan pemberian bronkodilator sebelum atau bersama-sama
aerosol mukolitik
(2)
.
BRONKODILATOR
Bronkodilator indikasi utamanya adalah asma bronkial.
Pada bronkitis kronik, derajat reversibilitas obstruksi jalan napas
bervariasi, tetapi bronkodilator dapat digunakan untuk jangka
waktu pendek pada pasien dengan bising mengi, dengan
penyesuaian dosis yang berbeda dari satu pasien ke pasien
lainnya.
Bronkodilator dibagi 3 kelompok utama : simpatomimetik,
xantin dan antikolinergik. Xantin tidak digunakan dalam bentuk
aerosol.

SIMPATOMIMETIK
Simpatomimetik dapat dibagi dalam kelompok-kelompok
berdasarkan cara kerjanya : 1). Stimulan langsung alfa dan beta,
contoh epinefrin; 2). Stimulan tidak langsung terhadap reseptor
alfa dan beta, contoh efedrin; dan 3). Stimulan langsung reseptor
beta, contoh isoproterenol. Stimulan langsung reseptor alfa,
seperti fenilefrin tidak memperlihatkan efek bronkodilatasi.
Sekarang ini, obat-obat ini digolongkan dalam kerjanya
yang selektif terhadap reseptor beta-1(terutama di jantung) atau
beta-2 (di tempat lain, termasuk bronkus). Contoh tipe yang ke
dua, salbutamol, menimbulkan bronkodilatasi dengan efek kardiak
yang relatif kecil.

ANTIKOLINERGIK
Inhalasi ipratropium terbukti aman dan efektif sebagai bronko-
dilator pada pasien asma dan penyakit paru obstruktif kronik
(PPOK). Ipratropium sedikit kurang efektif, tapi tidak berbeda
bermakna dibandingkan salbutamol pada pasien asma, dan lebih
efektif secara bermakna dibandingkan dengan salbutamol pada
pasien-pasien PPOK
(5)
. Penemuan ini konsisten dengan obser-
vasi bahwa pasien bronkitis cenderung lebih mudah terpengaruh
oleh aktifitas refleks vagal dibandingkan dengan pasien-pasien
asmatik.

NATRIUM KROMOGLIKAT
Bahan sintetik ini tak dapat digunakan sebagai bronkodila-
tor, tetapi bermanfaat sebagai usaha propilaktik untuk mengu-
rangi insiden dan beratnya serangan asma alergik; dan pada
banyak kasus dapat mengurangi dosis kortikosteroid dan bronko-
dilator yang diperlukan. Natrium kromoglikat tidak mempunyai
aktifitas bronkodilator, antihistamin atau anti inflamasi, dengan
demikian tidak berperanan dalam pengobatan serangan akut
asma.
Walaupun dilaporkan efek positif pada asma intrinsik maupun
ekstrinsik, lebih banyak laporan hasil baik pada asma ekstrinsik;
lebih meragukan lagi efek pada pasien dengan bronkitis kronik.
Natrium kromoglikat seringkali efektif dalam mengurangi atau
bahkan mencegah exercise-induced asthma, asma sebagai akibat
hiperventilasi volunter, dan asma yang diprovokasi oleh turun-
nya temperatur sekeliling.

KORTIKOSTEROID
Alasan penggunaan aerosol krotikosteroid adalah untuk
mendapatkan efek terapetik lokal tanpa efek samping yang bisa
terjadi pada pemakaian kortikosteroid sistemik jangka panjang
(2)
.
Kalau akan mengganti steroid oral ke inhalasi, dosis oral
harus diturunkan perlahan-lahan dalam jangka waktu beberapa
minggu.
Aerosol steroid dapat menyebabkan kandidiasis oral dan
faring yang biasanya dapai diatasi dengan amfoterisin B lokal,
dan untuk pencegahannya pasien dianjurkan berkumur-kumur
sesudah menggunakan aerosol steroid

1 komentar: