Anamnesa / keluhan
utama :
Pasien mengeluh batuk berdarah, dada terasa perih
TTV :
TD, RR, N, T .......kesadaran CM, GCS 456 , BB 40 Kg
Inspeksi :
Tampak batuk berdarah, merah segar, ± 600 cc,
bergumpal-gumpal, KU lemah
Palpasi :
Taktil fremitus : getaran teraba simetris
Perkusi :
Sonor simetris
Auskultasi :
Vesikuler menurun di paru kanan
Foto thorax :
Gambaran infiltrat dikedua paru
Lab :
HB 10 gr%
Analisa Data
DATA
|
ETIOLOGI
|
PROBLEM
|
DS :
Pasien mengeluh batuk berdarah dan dada terasa perih
DO :
TTV :
TD..., RR..., N..., T ..., kesadaran CM, GCS 456
Inspeksi :
Tampak batuk berdarah, merah segar, ± 600 cc,
bergumpal-gumpal, KU lemah
Auskultasi :
Vesikuler menurun di paru kanan
Foto thorax :
Gambaran infiltrat dikedua paru
|
Batuk darah massif
|
Risti terjadinya obstruksi jalan napas
|
Rencana Interensi
Risti terjadinya obstruksi jalan napas B/D batuk darah
massif, ditandai dengan :
DS :
Pasien mengeluh batuk berdarah dan dada terasa perih
DO :
TTV :
TD..., RR..., N..., T ..., kesadaran CM, GCS 456
Inspeksi :
Tampak batuk berdarah, merah segar, ± 600 cc,
bergumpal-gumpal, KU lemah
Auskultasi :
Vesikuler menurun di paru kanan
Foto thorax :
Gambaran infiltrat dikedua paru
Tujuan :
Dalam waktu ..x 24 jam setelah dilakukan tindakan
keperawatan risti obstruksi jalan napas tidak terjadi
Kreteria Hasil :
Pasien tidak mengeluh batuk berdarah
Tidak ada tanda-tanda terjadinya obstuksi jalan napas
Tidak terjadi syok hemorragis
TTV dalam batas normal, kesadaran CM, GCS 456
Auskultasi : vesikuler simetris
Lab : HB > 10 gr%
Intervensi
:
1.
Tenangkan pasien
2.
Awasi adanya
tanda-tanda obstruksi jalan napas,
3.
Kaji status
pernapasan dan kemampuan batuk
4.
Ukur TTV &
observasi tingkat kesadaran
5.
Observasi
terjadinya tanda-tanda shok hemorragis
6.
Atur posisi trendelenberg
miring kesisi paru yang sakit
7.
Jelaskan penyebab
batuk darah
8.
Anjurkan bedrest
total di tempat tidur
9.
Lakukan kompres es
10. Bersihkan darah dari mulut, k/p ganti baju dan sepray
11. Kolaborasi medis :
· Pemberian cairan parenteral
· Pemberian obat antikoagulan
· Pemberian obat untuk menekan batuk
Implementasi :
1.
Menenangkan pasien
2.
Mengawasi adanya
tanda-tanda obstruksi jalan napas/apnea (tidak ada pergerakan dada, tidak ada
hembusan udara pada hidung), bila terjadi
apnea segera lakukan suction untuk mengeluarkan bekuan darah yang menyumbat
jalan napas
3.
Mengkaji status
pernapasan dan kemampuan batuk
4.
Mengukur TTV &
mengobservasi tingkat kesadaran
5.
Mengobservasi
terjadinya tanda-tanda shok hemorragis : ( perubahan TTV, akral dingin, pucat, gelisah,
disorientasi, penurunan tingkat kesadaran )
6.
Mengatur posisi :
trendelendberg miring kesisi kanan ketika batuk berdarah
7.
Menjelaskan
penyebab batuk darah
8.
Menganjurkan
bedrest total di tempat tidur dengan posisi tidur terlentang tanpa bantal dan
bagian kaki ditinggikan saat tidak batuk berdarah, posisikan trendelenberl lagi
bila batuk darah berulang
9.
Melakukankan
kompres es di daerah dada
10. Membersihkan darah dari mulut, k/p ganti baju dan sepray
11. Kolaborasi medis :
· Memberikan cairan parenteral : IVFD RL drip Adona 1 amp/kolp 20 tpm
· Memberikan obat antikoagulan : Kalnex/Asam Traxenamat 1 amp iv
· Memberikan obat untuk menekan batuk : Codein tab 10-20 mg oral
Evaluasi/catatan perkembangan
S :
Pasien mengatakan masih mengeluh batuk darah tapi darah
yang keluar tidak sebanyak kemarin, rasa perih didada sudah berkurang
O :
Pasien terlihat lebih tenang, tidak tampak sesak napas
Tampak masih mengeluarkan bercak/bekuan darah ketika
batuk
TTV : TD..., RR..., N..., T...saturasi O2....
Kesadaran CM, GCS 456
Tidak ada tanda-tanda obstruksi jalan napas atau
kesulitan bernapas
A :
Masalah risti obstruksi jalan napas teratasi sebagian
P :
Lanjutkan intervensi NO : 3, 5, 7, 8, 9, 11
· Awasi kemungkinan terjadi batuk darah kembali
· Lab : cek Hb, sputum BTA SPS
· Rad : foto thorak ulang
· Pemberian transfusi darah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar