PENGKAJIAN KLIEN DENGAN TB PARU
- Anamnesa
1. Batuk
Ø Batuk produktif selama 3-4 minggu dengan sputum yang banyak, kental, warna kuning-kehijauan, tidak berhenti walaupun sudah minum obat (selain OAT)
Ø Demam sub febris
Ø Berkeringat pada malam hari
Ø Anorexia
Ø Malaise
Ø Penurunan berat badan
Ø Kadang batuk berdarah
2. Sesak napas
Ø Kadang sesak napas, pada kasusu yang berat napas sangat sesak
3. Nyeri dada
Ø Dada terasa perih saat batuk, kadang nyeri pleuiritik
- Inspeksi
Ø Bentuk dada, deformitas/bahu terangkat, tampak kurus, kebersihan dada, benjolan, gerakan pernapasan
Ø Tampak batuk berdahak, sputum kental, warna kuning-kehijauan, ada darah
Ø Memegang dada ketika batuk
Ø Frekuensi napas .....x / menit
Ø Pola napas ...
Ø Tampak sesak napas : ringan, berat, penggunaan otot bantu napas
Ø Keringat dingin, gelisah
- Palpasi
Ø Taktil fremitus : getaran simetris/asimetris (kiri/kanan...atas, tengah, bawah)
- Perkusi
Ø Sonor, hipersonor, redup, pekak (kiri/kanan...atas, tengah, bawah)
- Auskultasi
Ø Vesikuler, suara napas menurun/menghilang, ronkhi disisi pary yang sakit
- Pemeriksaan penunjang
Ø Radiologi : foto toraks : bayangan lesi di apex atau segmen apikal lobus bawah, berawan atau berbercak, kavitas, bercak milier, destroyed lobe sampai destroyed lung, kalsifikasi, schwarte
Ø Laboratorium : DR, KD, Sputum BTA (BTA +, BTA ++, BTA +++)
- Terapi pengobatan
Ø OAT
· Isoniazid (INH / H), dosis 5 mg/KgBB/hari
· Rifampisin (Rif / R), dosis 10 – 20 mg/KgBB/hari
· Etambutol (Eth / E), dosis 15 – 25 mg/KgBB/hari
· Pirazinamid (PZA / Z), dosis 20 – 30 mg/kgBB/hari
· Streptomisin (Strept / S), dosis 15 mg/KgBB/hari
- Diagnosa keperawatan
Bersihan jalan napas tidak efektif b/d sekresi mukus yang kental, penurunan kemampuan batuk ditandai dengan :
DS :
DO :
Risti gangguan pertukaran gas b/d berkurangnya keefektifan permukaan paru, atelektasis, kerusakan membran alveolar kapiler, edema bronchial ditandai dengan :
DS :
DO :
- Tujuan : Dalam waktu 2X 24 jam jalan napas kembali efektif
Dalam waktu 2X 24 jam gangguan pertukaran gas tidak terjadi
- Kreteria Evaluasi : ( DS / DO normal )
- Intervensi:
Ø Kaji fungsi pernapasan : bunyi napas, kecepatan, irama, kedalaman dan penggunaan otot bantu pernapasan
Ø Kaji kemampuan klien untuk mengeluarkan sekret atau batuk efektif, catat karakter, jumlah sputum, adanya hemoptisis.
Ø Posisi fowler/semifowler
Ø Bantu/ajarkan batuk efektif dan latihan napas dalam.
Ø Bersihkan sekret dari mulut dan trakea, suction bila perlu.
Ø Pertahankan intake cairan minimal 2500 ml/hari kecuali kontraindikasi.
Ø Lembabkan udara/oksigen inspirasi.
Ø Kolaborasi pemberian OAT, mukolitik
Intervensi :
Ø Kaji dispnea, takipnea, bunyi pernapasan abnormal, peningkatan upaya respirasi, keterbatasan ekspansi dan kelemahan.
Ø Evaluasi perubahan tingkat kesadaran, catat tanda sianosis dan perubahan warna kulit, membran mukosa dan kuku.
Ø Demonstrasikan/anjurkan untuk mengeluarkan napas dengan bibir disiutkan selama ekspirasi terutama pada kliien dengan fibrosis dan kerusakan parenkim.
Ø Anjurkan untuk bedrest
Ø Batasi aktifitas
Ø Bantu pemenuhan kebutuhan sehari hari sesuai kondisi klien
Ø Kolaborasi : monitor GDA, pemberian oksigen, kortikosteroid
- Rasionalisasi
- Implementasi
- Catatan perkembangan :
S : tetap, berkurang, hilang
O : tanda tetap/masih ada, berkurang beberapa, tidak ada lagi
A : Masalah jalan napas tidak efektif belum teratasi/teratasi sebagian/teratasi
Masalah gangguan petukaran gas belum teratasi/teratasi sebagian/teratasi
P : lanjutkan intervensi no : ...,...,...,...,..., / hentikan intervensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar